Sunday 11 January 2009

Ketika Organ Tubuh Diperdagangkan


Jkt, 22/11 – Data yang dipublikasikan The China International Transplantation Network Assistance Center, Shenyang, Cina, Senin lalu, mengungkapkan bahwa harga sebuah ginjal mencapai US$ 62.000. Sedangkan jurnal kesehatan The Lancet menyebutkan, harga ginjal di pasaran mencapai US$ 15.000. Sepotong hati manusia dihargai US$ 130.000, sama dengan harga sebuah jantung. Sedangkan harga paru-paru bisa mencapai US$ 150.000. Tinggi-rendahnya harga organ tubuh manusia berjalan seirama dengan mekanisme pasar: makin besar permintaan, kian melabung pula harganya.

Diperkirakan jutaan orang mengantri untuk mendapatkan transplantasi organ tubuh, seperti jantung, ginjal, dan hati. Di Indonesia, diperkirakan ada 70.000 penderita gagal ginjal kronis yang membutuhkan cangkok ginjal. Di Jepang terdapat 11.000-an penderita gagal ginjal. Penyakit yang sama menjangkiti 66.000 warga Brasil. Semuanya membutuhkan cangkok ginjal.
Jumlah pasien itu tak sebanding dengan jumlah donor yang merelakan organnya dipakai orang lain setelah sang donor meninggal. Penduduk yang paling banyak bersedia menjadi donor ada di negara-negara Eropa, yang rata-rata 12% penduduknya memiliki kartu donor. Timpangnya jumlah permintaan organ tubuh dibandingkan dengan jumlah pasien inilah yang kemudian menyuburkan praktek ilegal jual-beli organ tubuh.

Modus jual-beli organ tubuh manusia itu sangat beragam. Ada yang menjual organ tubuh lantaran terdesak kebutuhan ekonomi. Banyak pula yang dilakukan dengan cara menipu sang donor. Bahkan ditengarai ada kasus pembunuhan dengan tujuan mengambil organ tubuh korban, kemudian dijual.

Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan pernah melansir dugaan praktek jual-beli bayi untuk dimanfaatkan organ tubuhnya. Bayi-bayi itu dijual Rp 3 juta-Rp 5 juta. Oleh si pembeli, bayi-bayi tersebut dipelihara hingga berusia tujuh tahun. Setelah beranjak remaja, kemudian mereka dibunuh dan organnya dijual hingga ratusan juta rupiah. (ellen/fifi)

3 comments:

Kelompok 2 said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

untuk masalah organ tubuh yang diperdagangkan saya msh bisa menerima baik karena alesan untuk kebutuhan ekonomi yang mendesak maupun murni untuk menolong hidup orang lain, tp saya sangat menentang perbuatan orang2 yang membeli bayi dan dirawat sampai besar yang akhirnya dibunuh untuk di jual organ tubuhnya. Bagi saya itu gila, apapun alasan mereka, tetep aja gak akan bisa diterima. Karena bayi itu berhak memilih untuk hidup. Semakin canggih tekhnologi tp semakin gak punya hati dan pikiran yg manusiawi yaaa orang2!!! Bingung daaahhhh..

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.